Senin, 22 September 2014

8 Elemen Pembentuk Perancangan Arsitektur Kota

Banyak pendapat tentang elemen - elemen pembentuk dalam perancangan arsitektur kota. Teori dari Hamid Sirvani dalam bukunya The Urban Design Process menjadi salah satu pedoman dalam menyusun panduan rancang kota di Jakarta, adapun elemen - elemen tersebut adalah :
  1. Tata Guna Lahan (Land Use), merupakan elemen dasar dalam perencanaan arsitektur kota yang fungsi dasarnya bersifat mix use (campuran), sehingga akan tercipta suatu kegiatan yang aktif
  2. Tata Bangunan (Building Form & Massing), biasanya berkaitan dengan bentuk masa bangunan, diterapkannya garis sepadan bangunan (GSB), ketentuan tinggi bangunan, koefisien dasar bangunan (KDB), serta koefisien luas bangunan (KLB) dan unsur - unsur lain yang diterapkan.
  3. Ruang terbuka (Open Space), hendaknya menjadi bagian integral dalam perancangan kota contohnya berupa lapangan, jalan, sempadan, sungai, taman, makam, dan sebagainya.
  4. Sirkulasi dan Perparkiran, salah satu ciri yang diterapkan jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang bisa dinikmati / dipandang oleh semua kalangan sehingga dapat memberikan orientasi yang jelas bagi para pengguna
  5. Jalur pejalan kaki (Pedestrian Ways), merupakan sarana bagi para pejalan kaki dan sekaligus pendukung kegiatan yang dapat menghidupkan ruang - ruang terbuka
  6. Aktifitas pendukung (Activity Support), semua penggunaan kegiatan yang berlangsung di dalam ruang - ruang terbuka
  7. Rambu papan reklame (Signage), merupakan elemen visual yang berorientasi kepada masyarakat yang dijadikan sebagai pemakai elemen tersebut
  8. Preservasi atau konservasi, merupakan elemen yang menjadi perlindungan terhadap aset - aset kota, misalnya pada bangunan bersejarah